IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) MASYARAKAT DI DESA SECURAI SELATAN, KECAMATAN BABALAN, KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA

Detail Cantuman

Text

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) MASYARAKAT DI DESA SECURAI SELATAN, KECAMATAN BABALAN, KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA

XML

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman penting yang berkontribusi besar pada devisa Indonesia dan menyediakan lapangan kerja. Pemeliharaan, terutama pengendalian gulma, sangat penting untuk menjaga produktivitas. Gulma yang tidak dikendalikan dapat menurunkan hasil panen dan kualitas, serta mengganggu operasional perkebunan. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanis, kimiawi, atau terpadu, namun penggunaan herbisida berlebihan dapat merusak lingkungan. Identifikasi dan pengendalian gulma yang tepat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan produksi kelapa sawit.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan sampel yang dilaksanakan pada dua areal yaitu TM 2 (Tahun Tanam 2019) dan TM 14 (Tahun Tanam 2010) dengan metode observasi langsung. Penelitian ini telah dilaksanakan di desa Securai Selatan, Kec. Babalan, Kab. Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2024.Hasil dari penelitian dan pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa di areal TM 2 (Tahun Tanam 2019), gulma yang paling dominan adalah Paspalum cojugatum dengan Indeks Nilai Penting (INP) sebesar 119%. Dengan jumlah individu mencapai 1001 yang tersebar di 9 plot dari 12 plot, Paspalum conjugatum memiliki kerapatan tertinggi sebesar 183,42 dan frekuensi relatif 56%, kemudian diikuti Cynodon dactylon merupakan spesies gulma yang mendominasi kedua setelah Paspalum conjugatum. Spesies ini memiliki nilai INP sebesar 38%. Sementara itu, jenis gulma Imperata cylindrica merupakan gulma yang mendominasi ketiga dengan memperoleh nilai INP sebesar 19%. Sedangkan di areal TM 14 (Tahun Tanam 2010), Paspalum conjugatum merupakan gulma yang paling dominan dengan INP sebesar 77%. Dengan jumlah individu sebanyak 1.735 yang tersebar di 9 plot dari 12 plot, Paspalum conjugatum memiliki kerapatan relatif sebesar 49% dan frekuensi relatif 28%. Kemudian diikuti jenis gulma Asystasia gangetica yang merupakan spesies dengan INP tertinggi kedua setelah gulma Paspalum conjugatum dengan memperoleh INP sebesar 28%. Sementara itu, Cynodon dactylon merupakan spesies yang mendominasi ketiga dengan memiliki nilai INP sebesar 23%.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
REYNALDY PRADANA - Personal Name
Student ID
2001143
Dosen Pembimbing
Aulia Juanda Djaingsastro, S.Si., MSi - - Dosen Pembimbing 1
Hardy Wijaya, S.P - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Institut Teknologi Sawit Indon.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2024 REY I
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail